Watuprau (Batu Perahu) dinamakan seperti ini karena batu tersebut mempunyai bentuk mirip perahu terbalik (mirip Tangkuban perahu namun dalam skala lebih kecil). Lokasi Obyek wisata yang mempunyai jarak dari kota Klaten ± 15 km, terletak di Gunung Gajah, Kecamatan Bayat, obyek ini merupakan potensi spesifik suasana alam pegunungan dan pemandangan alam yang indah dan alami.
Watuprau mempunyai legenda yang mirip dengan cerita di Prambanan (Roro Jonggrang).
Konon, pada zaman dahulu Roro Denok hendak dipersunting oleh Joko Tua, namun Rara Denok tidak menginginkan pernikahan itu terjadi, Roro Denok akan menyetujui pinangan tersebut namun dengan syarat Joko Tua harus membuatkan perahu dan mengisinya dengan bermacam-macam perhiasan dan ternak dalam waktu semalam.
Joko tua yang sakti mandraguna tidak menolak persyaratan tersebut, dengan bantuan jin permintaan Roro Denok dapat selesai sesuai kurun waktu yang ditentukan. Namun dengan kecerdikan Roro Denok, syarat itu tidak dapat dipenuhi yang membuat Joko Tua murka. Perahu yang hampir selesai di tendangnya, sehingga menelungkup dan di sertai sumpahnya bahwa keturunan yang berasal dari daerah Roro Denok akan menjadi perawan tua.
Saya masih ingat waktu kecil dahulu pernah main kesini, dan Watuprau masih sama seperti waktu itu, hanya saja sekarang saya menemukan lubang sedalam kira2 10cm di batu tersebut. hmm sayang sekali, mungkin demi kepentingan panalitian yaaa :(
Ini salah satu penampakan Watuprau dari sisi sebelah barat,
Tekstur Watuprau, nampak betapa usia batu ini sudah berusia ± 160.000 tahun an dan di sekitar watuprau ini juga terdapat fosil-fosil dan bermacam-macam batuan, diantaranya adalah Fosil Kece.
Fosil Kece atau keong air, namun bagi saya dulu waktu kecil ini adalah uang milik Joko Tuo yang menjelma menjadi batu, dan menurut warga sekitar suatu saat nanti uang batu milik Joko Tuo ini akan menjelma menjadi uang yang sebenarnya.
Believe it or not?? :D
Sayang sekali, Fosil Kece ini keberadaannya kurang terawat dan kurang dilindungi, bahkan pengunjung bebas untuk memungut dan membawa pulang fosil ini.
Mungkin jika dikelola lebih baik lagi Objek Wisata ini akan menjadi salah satu Unggulan wisata di daerah Klaten, selain saat ini menjadi objek studi bagi mahasiswa jurusan Teknik Geologi, Geofisika.
kyk cerita malin kundang ya, tp kan klo malin kundang gunung yang ky perahu.. tp ini batu ya..
ReplyDeletemampir ya http://pesona-ku.blogspot.com
main aja ke tempat q
Delete@Laili: Yap, dan batu ini sekarang telah menjadi Marmer karena usianya yg telah ± 160.000 tahunan. Terimakasih atas kunjungannya, Blog Wanita Pesona Anda kereen... Suksess ya.
ReplyDeleteSalam Sedulur Klaten.
rahmat asal mana?? aq jg dr gunung gajah
Deletebatu x kurang besar..hahahaha...
ReplyDeleteMampir gan k blog gw,ntr d kasih kopi,gkgkgkg
Kumpulan Tutorial, Trik, Dan Tips.
http://brankas-tutorial.blogspot.com/
maturnwun mas Brankas Tutorial, monggo kopinya khas klaten, mmumpung masih panas hehehehehe
DeleteSy dulu jg kadang ke watu prahu...ke gunung pendul wah asyik jg masa lalu...mampir kblog sy jg mas http://lisa-teknologi.blogspot.com/
ReplyDeletesiaap..... maturnmuwun mb Lisa atas kunjungannya
DeleteSubhanallah..smua ada hikmah yang terkandung di dalamnya...
ReplyDeleteMaturnuwun pak Wayang dan Budaya Jawa, leres pak, saestu kathah makna lan hikmah wonten sak lebetipun legenda2 ingkang dipun tilar leluhur, mugi mbeto berkah, amien.
Deleteitu fosil numullites sp. dan batuan batuannya bukan marmer tapi batugamping.. jadi namanya batugamping numullites...
ReplyDeleteTerimakasih mas Adam, leres mas, terimakasih atas tambahan ulasannya. Semoga apa yang telah kita sampaikan membawa manfaat yang berkelanjutan bagi generasi penerus kita, amien.
Deleteso beautiful
ReplyDeleteini cuma beberapa langkah dari rumahku..
ReplyDeleteMampir gan web ane www.mari-piknik.com
Itu kampungku gan..
ReplyDeleteNb: menurut penelitian umur batu sekitar 40jt thn lebih...
Jadi ingat, waktu Sd selalu main ke sana 😍
ReplyDeleteJdi pengen liat penasaran saya...
ReplyDeleteSAlam wong banjarnegara gilar gilar...DAWeT Ayuu
Kalau sekarang ada yang ngambil, dijadiin batu akik, jadi duwit beneran tuh duwitnya Joko Tuwo....
ReplyDelete